Rabu, 13 Februari 2019

Teknik Pemboran


1.    4.          Pengambilan sampel dan pendeskripsian sampel  
2.    a.    Sampel Cutting
Sampel cutting merupakan sampel yang berasal dari lubang bor dari proses pemboran open hole, yang berupa material batuan yang tergerus oleh bit, kemudian terbawa oleh mud fluid ke permukaan dan mengalir melalui parit kecil menuju mud pond.
Sampel cutting menunjukkan jenis litologi yang terdapat di bawah permukaan pada kedalaman saat mata bor menggerus litologi tersebut.
Sampel cutting diambil setiap kedalaman tertentu sesuai kebutuhan, untuk PT. Adaro Indonesia, dilakukan pengambilan sampel setiap 1,5 meter dan kelipatannya. Kemudian diletakkan di dekat rigdengan jarak aman yang tidak terganggu dengan aktivitas pengeboran dan diberi garis/pagar line.



Data sampel cutting kemudian di record pada lembar Daily Drilling Report (DDR). Data cutting berfungsi sebagai :
1.    Data awal untuk mengetahui kondisi litologi pada lubang bor terkait.
2.    Data pendukung bagi data logging dan coring sehingga menjadi lebih akurat dan valid.

Adapun yang dideskripsi pada cutting yaitu :
1.    Warna
2.    Ukuran butir
3.    Kondisi lapukan
4.    Kekuatan
5.    Nama batuan

1.    b.   Sampling Core


Sampling Core merupakan kegiatan penyamplingan sampel coring batubara yang meliputi pendeskripsian, pemotretan dan pembungkusan coring batubara ke dalam kantong sampel.
Pastikan sampel coring yang diperoleh tidak terkontaminasi. Tutup dengan plastik wrap sebelum diletakkan di pipa paralon.  Letakkan pada tempat dan jarak yang aman dari aktifitas drilling. Letakkan bagian atas/top sampel coring pada sebelah kiri dan bagian bawah/bottom sampel coringdi sebelah kanan. Hitung panjang sampel coring dan bandingkan dengan panjang/kedalaman kemajuan pipa untuk mendapatkan core recovery.

1.    c.    Deskripsi Core
Pendeskripsian core dilakukan dengan mengamati sifat-sifat fisik core batubara kemudian menuliskan/merekamnya ke dalam log bor.
Pertama, isilah Head dari Logbor yang terdiri dari, LocationDate, Total Depth, Logged by, Geophysics, Rig, Hole No, Sheet of (lembar halaman) dan N-E-R-L (koordinat). Selanjutnya lakukan pengisian kolom-kolom Sample Interval (pembagian interval sampel batubara), Depth (ukuran kedalaman), Lithological Sketch (sketsa litologi), Joint/Bedding Sketch (sketsa kekar/struktur), Dip, Seam Name, Lithological Description (deskripsi litologi), Strength (kekuatan sampel coring), Fracturing (pecahan sampel coring) sesuai dengan standar pengisian.
Data tersebut selanjutnya akan dimasukkan ke dalam data base eksplorasi dengan softwareLogcheck, Microsoft Access, dan Mincom. Informasi yang perlu dicatat pada ‘CHIP LOGGING SHEET’ antara lain :
§  Interval kedalaman tiap perubahan litologi
§  Type drill (Open Hole atau Coring)
§  RQD (Rock Quality Designation)

Metode ini didasarkan pada perhitungan persentase core terambil yang mempunyai panjang 10 cm atau lebih.

RQD = jumlah panjang core terambil lebih dari 10 cm x 100%
                                           panjang core seluruhnya

Recovery drill coal tebal coal actual x 100%
                                            tebal coal log

Jika recovery kurang dari 90% maka harus dilakukan redrill atau pengeboran ulang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar