Proses pemboran secara umum
dilakukan dengan sebagai berikut :
1.
Study geology
regional
§ Geologi struktur
§ Stratigrafi
§ Geomorfologi
1.
Mapping
Merupakan proses pembuatan singkapan beserta
struktur geologinya dengan mengumpulkan data dari lapangan.
1.
Planing pemboran
§ Jarak interval, baik terukur, tertera, terkira
§ Kedalaman
§ Luasan wilayah
1.
Pemboran
§ Open hole, yaitu
mengetahui kondisi stratigrafi bawah permukaan.
§ Coring, yaitu
mengetahui kualitas.
1.
Dekripsi
2.
Logging
3.
Pasca drilling.
Proses Pemboran diawali dengan
melakukan proses study regional dimana didalamnya untuk
mengetahui geologi struktur, stratigrafi serta bagaimana geomorfologi yang ada
didalamnya, setelah itu dilakukan mapping yaitu proses
pembuatan peta singkapan beserta struktur geologinya, kemudian dilakukan planning pemboran
didalamnya mencakup penentuan titik, mengenai berapa jarak interval, kedalaman
yang harus dilakukan proses pemboran serta luasan wilayah yang akan dilakukan
pemboran. Setelah dilakukan planning dan telah ditentukan
titik yang akan dibor pada skema model maka dilakukan proses penentuan titik
bor dilapangan, kemudian melakukan survey layout dan ploting dilokasi
pemboran yaitu melakukan preparasi pemboran dimana proses ini
mencakup proses dilakukanya persiapan lokasi, yaitu dengan pembuatan mud
pit (tempat sirkulasi air), apabila daerah pemboran berada di
daerah lereng dan bergelombang maka dilakukan perataan tanah sehingga daerah
titik pemboran rata dan tidak mengganggu jalannya proses pemboran dan juga
termasuk keamanan/safety pada daerah tersebut diperhatikan.
Setelah semua tahapan dan semua
persiapan tempat pemboran selesai maka alat-alat pengeboran dan alat pendukung
lainya di setting di tempat tersebut sehingga jalan pengeboran
dapat berlangsung dengan lancar, setelah semua persiapan selesai maka
sesuai dengan planning awal apakah pemboran akan dilakukan
dengan metode full core/coring maupun open hole dan
apakah pemboran dilakukan dengan model miring atau vertikal
1.
1. Open
Hole
Drilling open hole merupakan pengeboran yang dilakukan untuk mendapatkan
data-data bawah permukaan tanah sehingga menjadi data geologi. Pengeboran ini
menghasilkan lubang terbuka dengan kedalaman sesuai dengan target kedalaman
yang diinginkan.
Selama proses pengeboran berlangsung,
diperoleh data cutting yang merupakan material hasil gerusan
mata bor (bit) yang mengalir keluar ke permukaan bersama fluid. Cutting tersebut
diambil setiap interval 1,5 meter yang menjadi representasi jenis litologi yang
sedang dibor pada kedalaman interval tersebut.
1.
2. Coring
Drilling coring merupakan pengeboran yang dilakukan untuk mengambil
contoh sampel (coring) pada lapisan litologi di bawah
permukaan sebagai data geologi.
Coring dilakukan pada interval kedalaman tertentu berdasarkan
dari interpretasi data logginggeofisika atau
data cutting yang diperoleh melalui drilling open hole sebelumnya. Drilling
coring dapat juga dilakukan dengan metode Touch Coring (single
hole), artinya pengeboran coring yang tidak
didahului drilling open hole. Touch Coring dilakukan
diawali dengan drilling open hole kemudian ketika
menemukan cutting batubara telah muncul kemudian langsung
dilakukan coring atau dengan menggunakan data model/ korelasi
titik di sekitarnya, kemudian diprediksikan bahwa batubara berada di kedalaman
tertentu sehingga ketika sudah mendekati perkiraan posisi roof batubara
selanjutnya langsung dilakukan coring.
Penentuan Roof batubara
yang akan di coring sangat penting untuk menghindari batubara lostkarena
tergerus bit yang mengakibatkan data tidak akurat
(panjang core sebenarnya tidak diketahui). Atau
sebaliknya litologi non-coal di atas lapisan batubara terlalu
panjang di coring sehingga menyebabkan peningkatan biaya drilling.
1.
3. Pemboran vertikal dan pemboran miring, faktor yang mempengaruhi pemboranmiring
1.
Pemboran Vertikal adalah pemboran
yang dilakukan tegak lurus terhadap permukaan tanah (900).
2.
Pemboran Miring adalah pemboran yang
dilakukan dengan sudut tertentu dari permukaan tanah atau bidang Horizontal
(< 900). Faktor apa saja yang harus ada pada pemboran miring.
Arah Azimuth pemboran merupakan posisi dari utara yang sejajar
dengan arah lapisan arah strike lapisan seam batubara.
Kemiringan yang merupakan selisih antara 900–Dip dari lapisan
batubara tersebut sudut yang dibentuk oleh sudut kemiringan Dip 1800=(900+Dip lapisan
batubara tersebut)
3.
Cara Menentukan Strike, Dip dan Azimuth
1) Strike
Cara untuk menentukan strike adalah
dengan menempelkan sisi E (East), lalu geser hingga gelembong
udara dalam Bull’s eye level masuk
ke dalam lingkaran, jangan langsung
di
otak-atik tetapi tunggu dulu hingga jarum kompas stabil dan amati sudut yang
ditunjuk arah Utara.
2) Dip
Cara untuk menentukan dip adalah
dengan menempelkan sisi W (West) badan kompas diusahakan
membentuk
900 terhadap strike, clinometers
level diputar-putar sampai gelembung udara berada di antara garis
dalam clinometers level/ditengah-tengahnya dan baca
sudut yang berada di dalam clinometers scale.
3) Azimuth
Setelah diketahui maka langsung
dilakukan pemboran dengan proses sebagai berikut :
a) Setting posisi
sesuai posisi titik atau lobang bor.
b)
Mendirikan mast up
c)
Menyalakan mesin
d)
Memasukan pipa dengan mata bor dan memasukan terus pipa bor sampai dengan
target yang ditentukan
e)
Pengambilan sampel dan pendeskripsian
f)
Proses flusing dan reaming jika memang
diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar