1.
4. Pengambilan sampel
dan pendeskripsian sampel
2.
a. Sampel Cutting
Sampel cutting merupakan
sampel yang berasal dari lubang bor dari proses pemboran open hole,
yang berupa material batuan yang tergerus oleh bit, kemudian
terbawa oleh mud fluid ke permukaan dan mengalir melalui parit
kecil menuju mud pond.
Sampel cutting menunjukkan
jenis litologi yang terdapat di bawah permukaan pada kedalaman saat mata bor
menggerus litologi tersebut.
Sampel cutting diambil
setiap kedalaman tertentu sesuai kebutuhan, untuk PT. Adaro Indonesia,
dilakukan pengambilan sampel setiap 1,5 meter dan kelipatannya. Kemudian
diletakkan di dekat rigdengan jarak aman yang tidak terganggu
dengan aktivitas pengeboran dan diberi garis/pagar line.
Data sampel cutting kemudian
di record pada lembar Daily Drilling Report (DDR).
Data cutting berfungsi sebagai :
1.
Data awal untuk mengetahui kondisi
litologi pada lubang bor terkait.
2.
Data pendukung bagi data logging
dan coring sehingga menjadi lebih akurat dan valid.
Adapun yang dideskripsi pada cutting yaitu
:
1.
Warna
2.
Ukuran butir
3.
Kondisi lapukan
4.
Kekuatan
5.
Nama batuan
1.
b. Sampling Core
Sampling Core merupakan kegiatan penyamplingan sampel coring batubara
yang meliputi pendeskripsian, pemotretan dan pembungkusan coring batubara
ke dalam kantong sampel.
Pastikan sampel coring yang
diperoleh tidak terkontaminasi. Tutup dengan plastik wrap sebelum
diletakkan di pipa paralon. Letakkan pada tempat dan jarak yang aman dari
aktifitas drilling. Letakkan bagian atas/top sampel coring pada
sebelah kiri dan bagian bawah/bottom sampel coringdi
sebelah kanan. Hitung panjang sampel coring dan bandingkan
dengan panjang/kedalaman kemajuan pipa untuk mendapatkan core recovery.
1.
c. Deskripsi Core
Pendeskripsian core dilakukan
dengan mengamati sifat-sifat fisik core batubara kemudian
menuliskan/merekamnya ke dalam log bor.
Pertama, isilah Head dari
Logbor yang terdiri dari, Location, Date, Total Depth,
Logged by, Geophysics, Rig, Hole No, Sheet of (lembar halaman)
dan N-E-R-L (koordinat). Selanjutnya lakukan pengisian
kolom-kolom Sample Interval (pembagian interval sampel batubara), Depth (ukuran
kedalaman), Lithological Sketch (sketsa litologi), Joint/Bedding
Sketch (sketsa kekar/struktur), Dip, Seam Name, Lithological
Description (deskripsi litologi), Strength (kekuatan
sampel coring), Fracturing (pecahan sampel coring)
sesuai dengan standar pengisian.
Data tersebut selanjutnya akan
dimasukkan ke dalam data base eksplorasi dengan softwareLogcheck,
Microsoft Access, dan Mincom. Informasi yang perlu dicatat pada ‘CHIP
LOGGING SHEET’ antara lain :
§ Interval kedalaman tiap perubahan litologi
§ Type drill (Open Hole atau Coring)
§ RQD (Rock Quality Designation)
Metode ini didasarkan pada
perhitungan persentase core terambil yang mempunyai panjang 10
cm atau lebih.
RQD = jumlah panjang core terambil
lebih dari 10 cm x 100%
panjang core seluruhnya
Recovery drill coal = tebal coal actual x 100%
tebal coal log
Jika recovery kurang
dari 90% maka harus dilakukan redrill atau pengeboran ulang